Selasa, 27 April 2021

Bisnis Pulsa Token Listrik Prabayar

Bisnis Pulsa Token Listrik Prabayar

Bisnis Pulsa Token Listrik Prabayar
 Bisnis Pulsa Token Listrik Prabayar. Pada tahun 2008 lalu, PLN memperkenalkan model pemasangan listrik baru, yaitu sistem prabayar. Seperti halnya sistem pulsa handphone prabayar, pelanggan yang menggunakan token listrik prabayar harus membayar terlebih dahulu (beli pulsa) sebelum dapat menikmati energi listrik. Dengan model listrik ini, PLN dapat menghemat anggaran operasionalnya dan juga lebih mengefesiensikan kinerja perusahaan negara tersebut. Dulunya, dengan listrik sistem paska bayar, PLN harus bekerja ekstra untuk mencatat data konsumsi listrik semua pelanggan melalui petugas yang datang mencatat meteran listrik, mencetak dan menerbitkan rekening tagihan yang harus dibayar pelanggan, melakukan penagihan terhadap para pelanggan listrik yang terlambat membayar, melakukan pemutusan listrik bagi yang lewat batas waktu, dan sebaginya. Faktor-faktor tersebutlah yang membuat PLN mengeluarkan produk tersebut.

Seiring perkembangannya, listrik prabayar terus mendapat respon positif oleh masyarakat Indonesia. Beberapa keuntungan yang diperoleh pelanggan dengan menggunakan atau beralih ke paket listrik prabayar antara lain:  pelanggan lebih mudah mengatur dan mengontrol pemakaian listrik, lebih mudah memantau pemakaian listrik tiap harinya, dapat menentukan sendiri anggaran pengeluaran listrik tiap bulannya, pelanggan tidak harus datang ke loket pembayaran tiap bulannya, dan menjaga privasi karena tidak berurusan lagi dengan petugas pencatat meteran. Dalam proses pemakaiannya, seorang pelanggan harus mengisi pulsa atau token ke nomor ID di meteran listriknya.

Nilai voucher pulsa elektrik listrik pln ini bervariasi, mulai dari Rp20.000, Rp 50.000 hingga satu juta rupiah. Saat membeli pulsa, pelanggan harus menyebutkan nomor ID meterannya (seperti halnya nomer kartu prabayar saat membeli pulsa HP) dan memberitahu jumlah pulsa yang akan dibeli. Setelah transaksi berhasil, penjual pulsa listrik akan memberikan nomer transaksi yang berjumlah 20 digit. Nomer transaksi tersebutlah yang harus dimasukkan oleh pelanggan di meteran listriknya agar saldo bertambah. Prosesnya sangat mudah dan efesien. Tiap tahun, pemerintah berupaya agar jumlah pengguna listrik prabayar semakin bertambah, misalnya dengan penggratisan biaya alih dari paska bayar ke prabayar.

Dari latar belakang tersebut, banyak yang memanfaatkan menjadi celah bisnis pulsa elektrik dan token pln prabayar sebagai reseller atau penjual pulsa listrik. Memang, membeli pulsa listrik bisa dilakukan melalui ATM beberapa bank, namun sebagian besar masyarakat belum terbiasa atau tidak memiliki kartu ATM.  Karena itu, usaha ini cukup menjanjikan, dan biasanya dilakukan oleh para pemilik counter pulsa handphone sebagai tambahan bisnisnya. Bagaimana cara ikut bisnis pulsa listrik ini? Mari kita simak gambaran singkatnya!

Untuk berbisnis Dealer pulsa listrik prabayar, anda diberikan dua pilihan yaitu menjadi agen server dan reseller (agen ritel). Untuk menjadi agen server, anda harus punya modal lebih dan melakukan kerjasama (pendaftaran) dengan salah satu bank nasional yang telah ditunjuk PLN. Bank-bank tersebut antara lain BNI, Mandari, BRI, Bukopin, BCA, Danamon, BPRKS, dan Bank NISP. Transaksi biasanya lewat ATM. Agen server harus mencari downline reseller (penjual pulsa langsung ke pelanggan) sebanyak-banyaknya. Setiap ada orang yang mendaftar menjadi member reseller (penjual pulsa ke pelanggan), maka Agen Server tersebut mendapat bonus sekitar Rp. 50.000. Agen server akan mendapat komisi sekitar Rp.100 setiap transaksi yang terjadi di setiap membernya. Misalnya Agen server mempunyai 50 downline, dalam setiap hari para downline / reseller mampu menjual pulsa listrik dengan 20 kali transaksi, maka Agen server akan menerima komisi sebanyak Rp 100 x 50member x 20transaksi = Rp 100.000/hari. Makin banyak punya anggota, dan makin sering terjadi transaksi, maka komisi akan semakin bertambah. Untuk menjadi agen server, maka anda membutuhkan berbagai peralatan seperti komputer, jaringan internet, server, dan beberapa peralatan lainnya. Dibutuhkan modal sekitar 10 jutaan rupiah untuk perlengkapan tersebut. Agar lebih luas pangsa pasarnya, beberapa agen server menerima pendaftaran dan transaksi melalui alamat situs yang mereka sediakan.

Di bawah agen server pln adalah reseller atau downline member atau disebut juga agen ritel. Merekalah yang secara langsung berhubungan dengan pelanggan, misalnya para penjual pulsa listrik di kios-kios pulsa. Biasanya mereka menggunakan handphone untuk melakukan transaksi dengan menggunakan kode tertentu yang diberikan oleh para agen server.  Untuk menjadi agen ritel, anda bisa mendatangi langsung agen server terdekat di daerah anda. Transaksi depositonya dengan cara bayar langsung atau lewat transfer bank. Para dealer pulsa pln prabayar (downline member) biasanya mencari keuntungan Rp 1.000 hingga Rp. 3000 per transaksi. Contohnya pulsa listrik nominal 50.000 harganya Rp 49.050 di agen server, kemudian dijual ke pelanggan oleh agen ritel seharga Rp. 52.000, maka si agen ritel atau pemilik kios pulsa memperoleh keuntungan sebesar Rp 2.950/transaksi. Jika sehari, ada 30 orang yang membeli pulsa listrik maka keuntungan yang diperoleh antara Rp 40.000 hingga Rp 60.000.

Jumlah pelanggan listrik prabayar yang terus bertambah membuka peluang usaha penjualan token listrik. Komisi per transaksi memang kecil. Tapi, lantaran pasar dan permintaannya cukup besar, hasil yang didapat setiap bulan cukup besar. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), saat ini, tengah gencar menggelar program pemindahan layanan jaringan listrik dari pascabayar menjadi prabayar. Jumlah pelanggan listrik prabayar sudah mencapai 1,7 juta pelanggan dari total 41 juta pelanggan PLN sampai akhir tahun lalu. Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat.

Bambang Dwiyanto, Bagian Pemasaran dan Komunikasi PT PLN menjelaskan, jumlah pelanggan prabayar paling banyak berada di Jawa Barat. Di daerah itu, PLN memang sedang menggalakkan program migrasi pelanggan ke sistem prabayar. Dia juga memastikan, penyebaran migrasi pelanggan dealer pulsa listrik prabayar akan menjangkau ke seluruh Indonesia. Nah, untuk memenuhi kebutuhan token atau kode isi ulang listrik bagi pelanggan prabayar, PLN sudah bekerja sama dengan beberapa bank dan kantor pos. Di level berikutnya, bank atau kantor pos bisa bekerja sama dengan agen atau mitra.

PLN sudah menunjuk beberapa bank. Di antaranya Bank Bukopin, Bank Mandiri, Bank Perkreditan Rakyat Karya Jati Sadaya (BPR KS), Bank BNI, dan Bank CIMB Niaga. Lazimnya, bank menjual token melalui jaringan ATM mereka. Namun, bank-bank itu juga ditunjuk menjadi agen yang bisa bekerjasama dengan downline atau agen server token.

Nah, masyarakat bisa memanfaatkan peluang ini dengan bermitra dengan bank-bank tersebut. Apalagi, tidak semua pelanggan listrik prabayar belanja token lewat ATM. Sujoko adalah contoh pengusaha yang telah memanfaatkan peluang ini. Salah satu pemilik www.pulsappob.org dan www.thalitappob.com ini mengaku meraup keuntungan yang lumayan dari bisnis ini. Dalam sebulan, rata-rata ia meraup laba Rp 600.000 dari hasil menjual token listrik. Pendapatan tersebut antara lain berasal dari komisi penjualan. Sekadar informasi, komisi yang didapat agen server token adalah sebesar Rp 100 per transaksi. €œDari awal Juli sampai 14 Juli, saya sudah membukukan 583 transaksi, kata Sujoko. Nah, selama periode 15 Juli sampai akhir Juli, ada tambahan 783 transaksi.

Selain mendapatkan komisi penjualan agen token listrik prabayar, Sujoko juga mendapatkan keuntungan dari pendaftaran keanggotaan (member) jaringan agen token. €œSaya mendapatkan komisi Rp 50.000 per member yang mendaftar, ujar dia. Setiap bulan, rata-rata member agen yang mendaftar lewat Sujoko sekitar enam orang sampai delapan orang. Artinya, dalam sebulan, dia bisa mengantongi komisi sebesar Rp 300.000 – Rp 400.000 dari hasil pendaftaran member saja.

Hal yang sama juga dialami oleh Asep Bin Yasin, pemilik Tunas Komunika di Bandung. Selama sebulan, ia bisa meraup keuntungan Rp 300.000 – Rp 400.000 dari bisnis penjualan token listrik. Karena dia tidak menggaet member dalam penjualan token, pendapatannya hanya berasal dari hasil penjualan token.

Asep mengaku, total nilai transaksi yang ia bukukan selama sebulan mencapai Rp 15 juta. Di bulan Agustus, sampai pertengahan, total transaksi kami sudah mencapai sekitar Rp 6 juta, papar dia. Sebagai agen besar, komisi yang didapat Sujoko dari tiap transaksi hanya Rp 100. Tapi, sebagai agen penjual langsung, Asep justru mendapatkan komisi lebih gede, yaitu Rp 1.000 per transaksi.

Menurut Asep, pembeli token listrik berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. €œAda dari Bali dan Jakarta, kata dia. Pelanggan Sujoko juga berasal dari berbagai wilayah. Dia menyebut, ada yang dari Karawang, Riau, Kalimantan, Makassar, Semarang, Sidoarjo, bahkan Papua. Baru saja saya mendapat member dari Martapura, Papua. Soalnya, di sana tidak ada ATM, cerita Sujoko.

Untuk memulai bisnis penjualan token listrik ini, Anda punya dua pilihan. Yakni menjadi agen ritel yang menjual langsung ke konsumen dan menjadi agen server yang membawahi beberapa agen ritel. Berbeda dengan agen ritel yang mendapat keuntungan dari penjualan eceran, keuntungan agen server berasal dari perekrutan agen dan komisi dari penyaluran token ke agen ritel.

Asep yang menjadi agen ritel berbelanja token listrik ke PT Arindo Pratama sebagai agen server di Bandung. €œSaya memulai bisnis ini sejak 14 bulan silam, paparnya. Awalnya, dia hanya menyetorkan deposit untuk transaksi jual beli token listrik sebesar Rp 3 juta. Selanjutnya, Arindo memberikan pin untuk akses bertransaksi.


Selain menyiapkan deposit, modal lain yang harus disiapkan Asep adalah perangkat komputer yang punya akses internet. Maklum, semua transaksi penjualan token dilakukan menggunakan jaringan internet. Menurut Asep, deposit tersebut bisa digunakan untuk beberapa transaksi, tak cuma token listrik. Misalnya, untuk transaksi voucer isi ulang pulsa elektrik, TelkomVision, Speedy, pembayaran rekening PDAM, dan yang lain.

Lain halnya dengan Sujoko yang menjadi agen server. Ia bekerja sama dengan bank sebagai agen besar penjual token. €œKerja sama intinya dengan bank,€ ujar dia. Agen server tidak dibebani target. Tapi, mereka harus menjaga jumlah deposit biar tetap bisa bertransaksi. Yang harus disiapkan Sujoko adalah server untuk melayani jual beli token listrik. Saya membeli seharga Rp 1 juta, berupa server virtual, ujar pengusaha yang memulai bisnis token sejak 2010 ini. Tak lupa, ia juga menyiapkan komputer dan jaringan internet. Selain itu, kebutuhan lainnya adalah biaya sewa hosting senilai Rp 200.000 per tahun.

Wayan Sudjiatmoko, pemilik agen server pulsa listrik, juga mengaku menjalin kerja sama dengan bank. Setelah menyetor deposit ke bank, saya langsung tersambung dengan server,ujar dia. Ia tidak membeli server sendiri, tapi bekerja sama dengan teman yang sudah mempunyai server. Lebih irit dan balik modalnya bisa cepat, katanya. Soalnya, kalau ingin punya sendiri, total modalnya bisa sampai Rp 5 juta.

Menurut Sujoko biaya operasional agen server per bulan tidak terlalu banyak. Paling hanya biaya untuk membayar listrik, internet, dan pulsa, kata dia. Ia menghitung, total pengeluaran rata-rata per bulan hanya sekitar Rp 200.000. Biaya yang ditanggung Asep sebagai agen ritel juga tak besar. Pengeluaran rutinnya hanya berupa ongkos koneksi internet per bulan. Saya membayar koneksi internet per bulan sekitar Rp 110.000, katanya.


Bisnis ini, menurut Sujoko, juga tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. Saat ini, dia menjalankan semua transaksi sendiri. Asep juga tidak mempekerjakan pegawai untuk menjalankan bisnis ini. Bisnis ini tidak jauh bedanya dengan bisnis penjualan pulsa elektronik. Meski begitu, jika Anda ingin menjual langsung ke pengguna atau menjadi agen ritel, Anda perlu mempunyai lapak untuk berjualan token listrik. Kalau pun tidak punya lapak khusus di rumah, paling tidak konsumen harus tahu bahwa Anda melayani penjualan token listrik. Model ini cocok untuk di kompleks perumahan.

Jika ingin jangkauan penjualan lebih luas, sebaiknya Anda berjualan lewat internet atau menjadi agen server. €œBanyak pelanggan yang saya layani pesanannya melalui Yahoo Messenger (YM), papar Asep yang juga punya pelanggan online. Balik modal bisnis ini sangat cepat. Asep mengaku, di bulan pertama menjadi agen ritel, modal awalnya sudah kembali. Sujoko juga mengaku, beberapa bulan setelah memulai bisnis, modal awal sebagai agen server token pln ini sudah kembali. Semuanya tertutup dari komisi member yang mendaftar.

Saat ini, yang bergabung sebagai agen ritel Sujoko sudah mencapai 145 anggota. Jumlah tersebut bakal terus bertambah. Setiap bulan, saya bisa mendapatkan sekitar delapan anggota, kata dia. Demikian sekilas gambaran bisnis pulsa listrik (token), Semoga Sukses